General Contractor, Packaging

Tes Kinerja Lakban: Cara Melakukan Uji Tarik, Adhesi & Ketahanan Lingkungan Lokasi

Pendahuluan: Tes Kinerja Lakban

Lakban adalah salah satu material paling serbaguna dalam dunia industri—mulai dari pengemasan, isolasi kabel, perakitan mesin, HVAC, otomotif, hingga elektronik. Namun dalam banyak kasus, kegagalan dalam memilih atau menggunakan lakban yang tepat dapat mengakibatkan kerusakan barang, kegagalan isolasi, downtime produksi, bahkan risiko keselamatan.

Inilah mengapa tes kinerja lakban sangat penting. Melakukan pengujian secara langsung di lokasi (on-site testing) membantu industri memastikan bahwa lakban yang digunakan memiliki performa yang sesuai standar, tahan terhadap lingkungan operasional, dan mampu memberikan perlindungan jangka panjang.

Artikel ini membahas tiga jenis pengujian utama yang paling relevan di lapangan:

  1. Uji Tarik (Tensile Test)
  2. Uji Adhesi atau Peel Test
  3. Uji Ketahanan Lingkungan (Aging, Kelembapan, dan Suhu)

Mengapa Tes Kinerja Lakban Penting?

Sebelum membahas teknis pengujiannya, ada beberapa alasan mendasar mengapa perusahaan wajib melakukan penilaian performa lakban:

  1. Jaminan Kualitas Pengadaan
  2. Mengurangi Downtime Produksi
  3. Keselamatan dan Kepatuhan
  4.  Efisiensi Biaya

Jenis Tes Kinerja Lakban yang Wajib Dilakukan

1. Uji Tarik ( Tensile Test)

Uji tarik dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat lakban menahan gaya sebelum putus. Ini penting terutama pada:

  • Lakban pengikat (strapping tape)
  • Lakban pengemasan berat
  • Lakban kain (cloth tape)
  • Lakban untuk proteksi permukaan

Alat yang Dibutuhkan

  • Tensile tester sederhana (portable) atau alat penarik manual
  • Penggaris atau kaliper
  • Cutting tool untuk memotong sampel

Cara Melakukan Uji Tarik

  1. Potong lakban sepanjang 150–200 mm.
  2. Tempelkan setiap ujung sampel pada clamp alat uji tarik.
  3. Tarik dengan kecepatan konstan.
  4. Catat beban maksimum sebelum lakban putus.

Hasil yang Perlu Diperhatikan

  • Kekuatan tarik maksimum (N/cm atau kgf/cm)
  • Elongasi (persentase pemanjangan sebelum putus)

Standar Umum Industri

  • PVC tape: 15–35 N/cm
  • Cloth tape: 30–60 N/cm
  • Strapping tape: >70 N/cm

Hasil ini dapat dibandingkan dengan spesifikasi pemasok untuk memastikan kesesuaian.

2. Uji Adhesi (Peel Test)

Apa itu Peel Test?

Peel test bertujuan mengukur seberapa kuat daya rekat lakban pada permukaan tertentu. Ini merupakan tes paling penting untuk aplikasi seperti:

  • Pengemasan
  • Masking (pengecatan)
  • Perakitan elektronik
  • Insulasi kabel

Alat yang Dibutuhkan

  • Roller standar 2 kg untuk menempelkan lakban
  • Timbangan pegas / spring scale
  • Permukaan uji (kayu, logam, plastik, kaca)
  • Stopwatch

Cara Melakukan Peel Test

  1. Tempelkan lakban pada permukaan sepanjang 150 mm.
  2. Gunakan roller 2 kg untuk memastikan tekanan merata.
  3. Tunggu 1 menit hingga adhesi awal terbentuk.
  4. Tarik lakban dengan sudut 180° secara konstan.
  5. Catat gaya yang dibutuhkan untuk melepas lakban.

Parameter Evaluasi

  • Adhesi awal (initial tack)
  • Adhesi setelah 24 jam (ultimate adhesion)
  • Konsistensi daya rekat pada beberapa permukaan

Nilai Adhesi Umum

  • Packaging tape: 3–6 N/cm
  • PVC insulation tape: 1,5–3 N/cm
  • Masking tape: 0,7–1,5 N/cm

Semakin tinggi nilai adhesi, semakin kuat rekat lakban, tetapi tidak selalu berarti lebih baik—tergantung aplikasinya.

3. Uji Ketahanan Lingkungan

Tes ketahanan lingkungan bertujuan memastikan lakban tetap berfungsi di kondisi industri yang sering ekstrem.

Tes ini mencakup:

1. Uji Kelembapan

Untuk industri cold storage, F&B, dan outdoor.

Metode:

  • Tempel lakban di permukaan stainless atau plastik.
  • Tempatkan di dalam ruang lembap (70–90% RH) selama 24–72 jam.
  • Evaluasi perubahan adhesi, perubahan warna, atau pengelupasan.

2. Uji Suhu Tinggi

Untuk HVAC, ducting, otomotif, dan mesin industri.

Metode:

  • Tempatkan sampel pada suhu 80–150°C selama 1–4 jam.
  • Ukur kemampuan lakban mempertahankan adhesi setelah pendinginan.

3. Uji penuaan (Aging Test)

Untuk simulasi penggunaan jangka panjang.

Metode:

  • Letakkan lakban pada ruang dengan UV light atau panas 60–70°C selama 48–96 jam.
  • Lihat efeknya: retak, mengeras, kehilangan rekat, atau melunak berlebihan.

4. Uji Ketahanan Kimia

Opsional, tapi penting untuk pabrik kimia.

Metode:

  • Oleskan pelarut seperti minyak, alkohol, atau thinner.

Amati apakah adhesive larut atau terangkat.

Baca Juga : Solusi Perawatan Mesin Jahit Industri

Cara Membaca dan Menafsirkan Hasil Pengujian

Setelah melakukan rangkaian tes, langkah berikutnya adalah menganalisis hasilnya agar sesuai dengan kebutuhan industri Anda.

1. Cocokkan dengan Spesifikasi Pemasok

Jika jauh di bawah standar, kemungkinan lakban tidak cocok untuk aplikasi berat.

2. Sesuaikan dengan Kondisi Lingkungan Operasional

Contoh:

  • Adhesi tinggi bagus untuk pengemasan berat, tetapi tidak cocok untuk masking pengecatan.
  • Lakban PVC lebih stabil di suhu tinggi dibanding OPP packing tape.
3. Perhatikan Konsistensi

Lakukan tes pada 3–5 sampel berbeda. Lakban berkualitas buruk biasanya tidak konsisten antar roll.

4. Catat Hasil dalam Laporan

Dokumentasi penting untuk audit ISO, sistem QC, atau evaluasi pemasok.

Kesimpulan

Melakukan tes kinerja lakban adalah langkah penting bagi setiap industri yang mengandalkan lakban dalam proses operasionalnya. Dengan melakukan uji tarik, peel test, dan uji ketahanan lingkungan secara rutin, perusahaan dapat:

  • memastikan kualitas
  • mengurangi kerugian dan downtime
  • meningkatkan efisiensi biaya
  • menjaga keselamatan dan kepatuhan standar